- Premium naik dari Rp 2400 ke Rp 4500 (naik 87,5%)
- Solar naik dari Rp 2100 ke Rp Rp 4300 (naik 104,7%)
- Minyak tanah naik dari Rp 700 ke Rp 2000 (naik 185,7%)
Kebetulan minggu kemarin gw dapet tugas kuliah komunikasi bisnis dari pak Fuad, nulis artikel 3-4 halaman tentang kenaikan BBM. intinya kita pro atau kontra, kalau pro kenapa kalau kontra kenapa. dapet masukan baca sana-sini bukannya tambah yakin mau pro atau kontra tapi malah tambah bingung karena masing-masing pihak punya alasan masing-masing. Tapi akhirnya gw milih untuk pro. kenapa? karena :
- Kalau Subsidi diteruskan maka akan memberatkan APBN, dan kenyataannya subsidi BBM itu sebagian besar dinikmati oleh golongan menengah keatas yang punya kendaraan bagus-bagus.
- Akan sangat aneh kalau negara yang sudah menjadi importir BBM, yang konsumsi BBM nya sudah melebihi produksi masih memberikan subsidi, ini akan membuat banyak hal menjadi tidak sekompetitif negara lain, contohnya pada industri transportasi
- Subsidi BBM membuat kita manja dan boros menggunakan BBM yang nyata-nyata merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. bener kan? jalan-jalan kesana kesini nggak tentu tujuan, bukankah itu salah sat bukti nyata pemborosan? tenang aja. gw juga sometimes gitu kalau lagi suntuk;-)
- Subsidi akan semakin membuat penyelundup bersuka cita, sementara kita tahu aparat kita masih belum bisa menangani mereka secara maksimal. baik karena keterbatasan alat dan personil yang ada maupun karena mental aparat-aparat itu yang parah.
- Sudah saatnya kita benar-benar bangkit, kita semua tahu ini pahit, tapi kapan kita akan memulai serius membangkitkan bangsa yang terpuruk ini. dan kalau bukan kita siapa lagi yang akan peduli dengan negara
No comments:
Post a Comment