Friday, August 12, 2005

US$ 75 Ribu untuk sebuah kontrak

barusan mbaca milis tanya-jawab, gw lupa dari posting apa pokoknya ada yang ngasi link ke detikinet judulnya Microsoft-BPK Penabur Teken Kontrak US$ 75 Ribu . Sakit banget mbaca ucapan ketua yayasan Robert Robianto
"Sekolah kita kan belajarnya World, Excel dan aplikasi Office lainnya. Kalau kita pakai yang Linux-based murid kita nggak bisa belajar aplikasi itu," kata Robert pada detikinet, di Kampus KridaWacana Gedung E Jakarta Barat, Rabu (10/8/2005). "Nanti dulu deh kalau mereka sudah kuliah di jurusan sistim informasi, kita sekarang hanya akan menerapkan software yang applicable saat ini,"
Ya jelas aja kalau pake linux nggak bisa pake Aplikasi "itu", lha wong Microsoftnya sendiri yang nggak mau ngeluarin versi Linuxnya kok(gila kali ya kalau M$ ngeluarin MS Office versi Linux;-) yang jadi inti dari semuanya kan bukan aplikasi apa tapi apa yang diajarkan, kalaupun di Linux nggak ada MS Word(Word Processor), toh ada OpenOffice Writer, Abiword dll. kalau ndak ada MS Excel (Spreadsheet) kan ada OpenOffice Calc, Gnumeric, KSpread, dll, Untuk presentasi ada OpenOffice Impress dll. Coba deh lihat, bukankah di Linux (dan di dunia FOSS - Free and Open Source Software) jauh lebih banyak pilihannya?

Gw cm berharap(cuma harapan bukan doa) keputusan kerjasama itu keputusan terbaik bagi BPK Penabur, dan gw berharap sekolah-sekolah lain nggak mengikuti jejak sekolah ini, especially my lovely HighSchool. Jadi mikir-mikir lagi mau nyari MSCA. Ada saran?

1 comment:

Anonymous said...

sudah santai aja, wait n see. may the best software win :)